Minggu, 27 Maret 2016

Perbedaan atheis dan agnostik? dan pertanyaan untuk mereka

Era semakin modern, kehidupan makin sekuler, teknologi makin membuai manusia. Makin hari saya makin sering menemui pemikiran - pemikiran kritis filosofis yang menentang konsep - konsep keagamaan dan ketuhanan.

Muncul istilah atheis dan agnostik, banyak awam yang kemudian terbingungkan oleh pemikiran - pemikiran filosofisnya. Saya coba jelaskan beberapa aliran, namun terlebih dahulu kita harus mengerti arti dari atheis dan agnostik secara etimologis untuk mempermudah pemahaman.

Agnostik
berasal dari bahasa Yunani "gnostein" atau "gnosis" yang artinya mengetahui, atau pengetahuan. Sedangkan "a" maknanya adalah tidak. Sehingga, secara umum agnostik adalah orang yang tidak mengetahui. Orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang suatu hal. 
Maka dalam konteks ketuhanan, orang - orang yang mengklaim dirinya sebagai agnostik, artinya tidak memiliki pengetahuan tentang keberadaan Tuhan. Seorang agnostik meyakini bahwa pemikiran manusia tidak bisa membuktikan bahwa Tuhan ada atau tidak. Dapat dikatakan, golongan agnostik adalah golongan orang yang kebingungan dan belum mendapatkan cara atau pembuktian.
Menghilangkan huruf a dalam kata agnostik, maka gnostik artinya memiliki pengetahuan, atau mempunyai pembuktian tentang ada tidaknya ketuhanan.

Atheis
juga berasal dari bahasa Yunani, sebuah pandangan yang meyakini bahwa Tuhan itu tidak ada. Orang - orang yang mengklaim dirinya ateis berarti meyakini betul bahwa tidak ada yang namanya Tuhan, terlepas dari cara dan pembuktiannya.
Kebalikannya, theis adalah pandangan yang meyakini adanya Tuhan, terlepas hal itu dapat dibuktikan atau tidak.

Dari dua istilah ini, dapat dibagi menjadi 6 aliran orang pada umumnya ;
1. Atheis ; Tidak percaya adanya Tuhan
2. Theis ; Percaya adanya Tuhan
3. Agnostik ; Tidak bisa membuktikan Tuhan ada atau tidak, dia ragu atau tak peduli
4. Atheis Gnostik ; Tidak percaya adanya Tuhan, dan mampu membuktikan Tuhan tidak ada.
5. Atheis Agnostik ; Tidak percaya adanya Tuhan, tapi tidak mampu membuktikan ketiadaan Tuhan.
6. Theis Gnostik ; Percaya adanya Tuhan, dan mampu membuktikan bahwa Tuhan ada.
7. Theis Agnostik ; Percaya adanya Tuhan, tapi tidak mampu membuktikan Tuhan ada atau tidak.

Kira - kira begitulah penjelasan singkat mengenai stereotype pandangan manusia terhadap konsep ketuhanan secara umum.

Perlu dicatat, percaya atau tidak, mampu membuktikan atau tidak, bukan berarti mereka berkelakuan seperti binatang. Kasarannya, Belum tentu orang yang taat beragama, berkelakuan lebih baik dari pada orang yang tak beragama.

Namun yang saya sayangkan dari beberapa orang - orang yang terjerumus dalam filsafatnya sendiri, pada umumnya mereka mencoba berfikir kritis terhadap tulisan - tulisan di kitab - kitab agama, ditelan dan dicerna mentah - mentah. Sedangkan bahasa dalam kitab - kitab adalah bahasa yang klise, bahasa puitis. Tidak bisa dicerna dengan cara yang sama ketika kita mencerna jurnal ilmiah. Sehingga perlu ada intuisi yang bermain. Rasionalisasi dan intuisi perlu diletakkan dan digunakan pada waktu dan tempat yang tepat.

Tapi kembali lagi, doktrin agama dan konsep ketuhanan adalah hal yang bersifat transendental. Kebebasan seorang manusia untuk menganut atau tidak menganut agama, untuk percaya atau tidak percaya. Bahkan agama yang sama pun dapat menjadi suatu hal yang berbeda bagi dua orang penganutnya. Katakanlah si Rose dan Mark menganut agama "X", saya yakin pemahaman mereka tentang agama X tidak 100% sama. Itulah mengapa agama dan ketuhanan adalah sesuatu yang pribadi dan transendental. Untuk masing - masing individu, dan bebas penggunaannya, namun pertanggungjawaban ada pada dirinya sendiri.

Pertanyaan untuk para atheis dan agnostik
Saya sendiri adalah seorang Theis Gnostik, dan ketika berdiskusi dengan teman teman atheis dan agnostik, saya punya pertanyaan yang selalu tak sempat diutarakan ataupun dijawab, kurang lebih seperti ini;

Terlepas dari berbagai macam filosofis filosofis aneh, lepaskan dulu itu semua.

Di dunia ini selalu ada dua hal, kiri kanan, tinggi rendah, hitam putih, pahit manis, besar kecil, baik buruk, pandai bodoh. Dan ada sinonimnya. Sinonim pandai adalah pintar. Sinonim bodoh adalah dungu. Sinonim pandai berlawanan dengan sinonim bodoh.
Nah, kurang lebih seperti ini, ANDAIKATA, kenyataannya setan dan sejenisnya itu ada, ANDAIKATA, kenyataannya iblis dan kroninya itu ada, dan perbuatan mereka adalah keburukan, malapetaka, dan penjerumusan manusia serta segala hal negatif lainnya, apakah kalian akan percaya antonimnya?
singkatnya

 "kalau saya bisa menunjukkan setan dan tingkahnya di depan mata kepala kalian, apa kalian akan percaya dengan konsep ketuhanan? Atau minimal mulai menghilangkan sikap skeptisme ilmiah?"

Tapi ya kembali lagi, semuanya adalah urusan masing - masing. Nanum hakikatnya manusia hidup bersosial adalah saling berbagi, tidak ada salahnya berbagi hal yang paling dalam dan transendental sekalipun. Kesediaan berbagi atau tidak adalah pilihan. Dan pendirian terhadap pilihan, idealisme adalah sesuatu yang saya hormati.

Salam.

Seorang ex-agnostik

Senin, 14 Maret 2016

Bagian Kecil Semesta ; Waktu dan Perubahan

Hampir 6 tahun aku belum kesini lagi. Aku lihat overview blog, ternyata masih ada 700an visit ke sini bulan lalu. Memang dulu rata - rata postingan nya sampah, karena tujuannya mencari rating, cari pengunjung, cari uang pakai iklan. Jadi mohon maap, blog ini tidak akan lagi menghibur seperti acara on the spot, atau YKS, yang fun dan menarik, tapi gak berguna, tolol, dan wasting time.

Begini, wahai pengelana dimensi maya,

Ibarat gurun Kalahari yang dihembus angin tiap waktu, bentuknya selalu berubah. Grand Canyon dimakan suhu tiap masa, dia rapuh, tapi makin terlihat perkasa dan antik. Macam Gunung Kelud dibakar lahar diantara zaman, dia meletus. 

Begitu juga orang. Dia berubah, karena angin yang makin kencang seiring tingginya pohon. Dia rapuh, tak segembira anak - anak lagi. Dia memanas, dapur magma di kepala semakin matang. Perubahan tiba bukan karena waktu, tapi karena hal - hal yang berangkat dengan waktu.

Pengelana dimensi maya, paham kau? Waktu tidak merubah apa - apa. Tapi lagi kutekankan, apa yang datang bersama waktu yang merubah orang, merubah dunia, merubah dunia seseorang.

Jangan diam dan berharap pada waktu. Dia buta dan menggilas. Jangan bilang 'biar waktu yang menjawab'. Waktu itu bisu. Jawaban hanya datang karena yang bertanya mencari, dan atau si penjawab berkeinginan menjawab.

Mengerti? Luangkan waktumu, baca pelan - pelan. Renungkan kata per kata kalau kau masih bingung dan belum paham maksud kepalaku. Bung Hatta bilang, membaca tanpa merenungkan ibarat makan tanpa mencerna. 

Atau muak? Silahkan jangan datang lagi. Karena postingan ini pengenalan aku yang kembali pulang ke tempat mainku 6 tahun yang lalu. Dulu mungkin aku tulis tentang air kencing kumur untuk obat sakit gigi, atau tentang foto - foto ekstrim perang sampit, atau anak berbadan hijau dari inggris yang dianggap alien. Sensasional memang, kontroversial pula, tapi hanya orgasme keantusiasan. Yang dibaca sekali, senang sebentar, lalu lupa esok hari.

Nah, pengelana dunia maya, sekarang aku lagi belajar berbagai sesuatu yang boleh diingat orang lain, minimal agak lama. Bukan sekedar orgasme keantusiasan sesaat. Tapi sesuatu yang bisa mengilhami, lewat baca dan renung. Tentang hal - hal yang mavericks/iconoclastic (lawan arah dengan pandangan orang). Apa yang kubilang, sering lain dari mata pandang kebanyakan orang. Kalau kuucap, orang tak mau terima, orang tak mau dengar. Sebab jaman sekarang, orang samakan diskusi dan debat. Padahal diskusi itu saling isi supaya kau bisa liat dari tiap sudut. Lain debat, saling adu dan mematahkan tiap sudut orang berdiri memandang.

Yang ada disini, mungkin hal - hal yang tak akan kau dengar dari kebanyakan orang di dunia nyata. Bukan dari aku, aku hanya berusaha menterjemahkan data, dari alam, dari penghuninya. Suara - suara yang tak kedengaran, aku coba perdengarkan.

Makanya, baik kutulis saja. Biar tak didebat. Biar akupun tak lupa. Biar kalau aku mati, ada bagianku yang masih hidup. Pikiranku hidup di dunia maya. Jiwa ku hidup di dunia orang mati. Bangkaiku menghidupi belatung kelaparan di dunia nyata ini, aku ada di tiga dunia berbeda. Dan ketiganya ada disela sela waktu.

Rahayu.

Popular Posts